Menyusul adanya peringatan dari BMKG, masyarakat Kabupaten Pandeglang diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana.

BMKG memperkirakan hujan sedang hingga sangat lebat akan mengguyur wilayah Banten pada 9–11 Juli 2025, meskipun secara musim sudah memasuki kemarau.

“Masih sangat berpotensi terjadi curah hujan tinggi, angin kencang, dan gelombang tinggi,” ungkap Riza Ahmad Kurniawan selaku Kepala Pelaksana BPBDPK Pandeglang kepada media, Kamis (10/07/2025).

Riza mengatakan, bahwa kondisi saat ini termasuk kemarau basah, walaupun sudah masuk musim kemarau sejak Juni, cuaca ekstrem tetap terjadi.

“BPBDPK Pandeglang saat ini terus melakukan pemantauan dan penyebaran informasi ke masyarakat agar tetap siaga,” katanya.

“Kami minta masyarakat segera melapor jika ada kondisi darurat agar bisa ditangani cepat,” sambungnya.

BACA JUGA :  Sekolah Volleyball Garuda Muda Pandeglang Siap Cetak Atlit Berprestasi

Lanjutnya, BPBDPK Pandeglang juga telah menjalin koordinasi aktif dengan BPBD Provinsi Banten dan BNPB agar penanganan bencana bisa dilakukan secara cepat dan terkoordinasi.

“Kita langsung komunikasi dan ambil tindakan bersama jika ada bencana,” ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, tim reaksi cepat BPBDPK Pandeglang disiagakan selama 24 jam penuh untuk merespons kejadian darurat, baik bencana hidrometeorologi maupun kebakaran dan pohon tumbang.

Riza juga mengingatkan adanya beberapa wilayah rawan longsor di Pandeglang, khususnya di daerah perbukitan seperti Kaduhejo dan Mandalawangi.

Ditambahkannya, pengolahan lahan yang tidak memperhatikan kelestarian vegetasi bisa meningkatkan risiko longsor.

“Ini bisa meningkatkan risiko longsor. Kami sudah beri edukasi agar lahan bisa diolah tanpa merusak vegetasi,” pungkasnya. (Den)

BACA JUGA :  Horee!! Merdeka, 108 Kades Akan Dilantik Bupati Pandeglang, 17 Agustus Ikut Upacara