Kapal Motor Nanjung Sari GT 5 berpenumpang lima orang nelayan asal Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang terbalik diduga dihantam sebuah Kapal Tongkang yang melintas di Perairan Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Jumat, 12 September 2025 sekira pukul 02.00 WIB.
Belum diketahui secara pasti Kapal Tongkang apa dan dari mana asalnya karena waktu kejadian dini hari. Jadi suasananya gelap ditambah kondisi cuaca hujan.
Hal itu disampaikan oleh salah satu ABK KM Nanjung Sari sekaligus nelayan asal Labuan, Masudi (35) saat dikonfirmasi media, Jumat (12/09/2025).
Dirinya tidak begitu mengetahui kejadian awalnya sehingga terbaliknya kapal tersebut.
“Awalnya tidak tahu, tiba-tiba ada kapal dari belakang. Perkiraan antara jam satu jam 2 malam waktu kejadian kapal tertabrak Kapal Tongkang,” ungkapnya.
Dikatakannya, setelah kapal tertabrak Tongkang, tidak berselang lama kapal yang ditumpanginya bersama 4 orang penumpang lainnya.
“Satu orang Nahkoda dan empat orang ABK. Namun setelah kejadian satu orang ABK bernama Suwito hilang dan belum ketemu sampai sekarang,” katanya.
Pada saat kapalnya ditabrak itu, posisi kapal sedang pasang jangkar. Lokasinya di tengah di Perairan Pasauran.
“Setelah ditabrak, di tolong oleh Nelayan Gardan Panimbang. Menggunakan Kapal Motor Doa Ibu MA 2,” ujarnya.
Ia menjelaskan, bahwa sebelum tiba nelayan memberikan pertolongan terhadap dirinya dan tiga orang lainnya yang terombang-ambing di tengah laut sekitar pukul pukul 01.00 sampai pukul 02.00 WIB.
“Perkiraan ketemu itu ditolong jam 05.30 WIB. Selama terombang-ambing kita bertahan hidup pakai pelampung sebuah blong atau tong plastik untuk wadah ikan,” terangnya.
Masudi mengaku, masih merasa sedih dimana satu orang temannya belum diketemukan sampai saat ini.
“Rekan kita atas nama Suwito belum ditemukan dengan ciri gigi ompong, pakai kaos bertuliskan Naura warna abu-abu, dan celana coklat,” imbuhnya. (Den)



