Bantenonline.com – Nama Mochamad Irfan Yusuf atau akrab disapa Gus Irfan mendadak menjadi sorotan publik setelah Presiden Prabowo Subianto resmi melantiknya sebagai Menteri Haji dan Umroh di Istana Negara, Senin (8/9/2025).
Namun, siapa sebenarnya sosok yang kini dipercaya mengemban amanah besar dalam mengurus jutaan jemaah haji dan umroh asal Indonesia ini?
Ternyata, Irfan bukanlah figur baru di dunia politik maupun organisasi keagamaan. Ia dikenal luas di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Lebih dari itu, Irfan adalah cucu pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari sebuah garis keturunan yang membuatnya lekat dengan tradisi dan perjuangan pesantren.
Karier politiknya juga tak bisa dianggap remeh. Irfan pernah menjadi anggota DPR RI hasil Pemilu Legislatif 2024 dari daerah pemilihan Jawa Timur VIII, dengan perolehan suara mencapai 77.433.
Meski hanya tiga pekan duduk di Senayan, posisinya segera berubah ketika Presiden mempercayakannya sebagai Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) pada 22 Oktober 2024 bersama Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai wakilnya.
Dari sisi akademik, Gus Irfan pun menunjukkan dedikasi tinggi terhadap pendidikan. Ia menamatkan gelar sarjana di Universitas Brawijaya Malang pada 1985, melanjutkan ke jenjang magister di kampus yang sama pada 2002, hingga akhirnya meraih gelar doktoral (S-3) dalam bidang Manajemen Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang pada 24 Februari 2025.
Pelantikan Gus Irfan sebagai Menteri Haji dan Umroh ini sekaligus menandai lahirnya kementerian baru di Kabinet Indonesia Maju.
Kementerian tersebut resmi terbentuk setelah DPR mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU) tentang Perubahan Ketiga atas UU No. 8 Tahun 2019 mengenai Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah pada 26 Agustus 2025.
Kini, publik menaruh harapan besar pada Gus Irfan untuk menghadirkan sistem penyelenggaraan ibadah haji dan umroh yang lebih profesional, transparan, dan menyejukkan bagi seluruh umat Islam Indonesia.