Para pemuda dari Lebak Selatan akan terus memperjuangkan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Cilangkahan, meskipun adanya perpanjangan moratorium yang disampaikan Ketua MPR RI Ahmad Muzani saat berkunjung ke Pendopo Gubernur Banten KP3B pada 14 Juli 2025 lalu.

Mereka kecewa terhadap pemerintah yang tidak segera merealisasikan DOB Cilangkahan tersebut.

Aktivis pemuda dan mahasiswa Lebak Selatan (Baksel), Iman Sutiana mengaku kecewa dengan perpanjangan moratorium tersebut.

“Kami mayarakat Lebak Selatan Provinsi Banten berharap adanya pemekaran wilayah, karena sudah hampir 20 tahun perjuangan untuk pemekaran ini terus digelorakan sampai puncaknya dan kami masyarakat dari 10 kecamatan melakukan aksi ke Jakarta,” tandas Imam Sutiana kepada media, Jumat (25/07/2025).

BACA JUGA :  Bulan Maulid, Anggota DPRD Banten dari PKS KH.Iip Makmur Banyak Job Ceramah

“Kami masyarakat Lebak Selatan akan terus memperjuangkan DOB Cilangkahan sampai terealisasi,” sambungnya.

Imam Sutiana mengatakan, bahwa semangat warga di Lebak Selatan tidak pernah terhenti dalam memperjuangkan DOB Cilangkahan tersebut.

“Tentu ini bentuk dari semangat kami yang ingin adanya daerah otonom baru, karena jelas ketika moratorium diperpanjang kembali maka pihak pemerintah yang terlibat dalam urusan DOB harus memperjuangkan Cilangkahan,” katanya.

Menurutnya, pemekaran Cilangkahan merupakan sebuah keniscayaan, karena kondisi masyarakat di wilayah Lebak Selatan jauh tertinggal dibandingkan dengan daerah lain yang dekat dengan pusat pemerintahan.

“Cita-cita pemekaran harus dibingkai dengan upaya untuk meningkatkan pemerataan pembangunan, ekonomi pendidikan infrastruktur, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Kami meyakini, ketika Cilangkahan sudah merdeka, kesejahteraan masyarakat tidak lagi menjadi slogan, melainkan menjadi nyata,” bebernya.(Red)

BACA JUGA :  Pemkot Tangsel Larang SOTR di Bulan Ramadan 1446 Hijriah