Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Banten Dimyati Natakusumah meminta agar study tour SMA/SMK, SKh negeri dan swasta se-Provinsi Banten untuk tidak ke luar daerah. Kebijakan tersebut untuk meningkatkan kunjungan wisata ke destinasi rekreasi dan edukasi di Provinsi Banten.

Hal itu diungkap Wagub Banten Dimyati Natakusumah usai menghadiri Grand Final Duta Pariwisata Banten Tahun 2025 di Unity Building, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Minggu (06/07/2025).

Dalam kesempatan itu, Dimyati menganjurkan warga Banten tidak berwisata keluar Provinsi Banten. Soalnya, di Banten sudah ada semua jenis wisata.

Dimyati menekankan pentingnya kebijakan itu sebagai bagian dari upaya penguatan wisata lokal dan efisiensi anggaran.

Dimyati juga menyoroti kawasan yang belum terekspos dengan baik khususnya di wilayah Banten Selatan, menurutnya kawasan Banten selatan memiliki potensi wisata luar biasa namun masih terhambat akses.

“Kita juga mendorong agar infrastruktur ke arah sana (daerah wisata,-red) dipercepat, supaya wisatawan bisa lebih mudah datang. Banyak potensi wisata yang belum tergali,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Dimyati juga paparkan peran para Duta Pariwisata Banten 2025.

BACA JUGA :  Gubernur Andra Saksikan Laga Profesional Perdana di BIS, Dewa United Banten vs Malkut United

Menurutnya, para finalis yang terpilih tak hanya menjadi representasi generasi muda, tetapi juga agen perubahan yang membawa wajah baru pariwisata Banten di tingkat nasional dan internasional.

Ia menggarisbawahi lima pilar yang harus dipahami dan dijalankan oleh para duta, yaitu, Promosi, Pendidikan, Penjualan, Perwakilan Budaya dan Penggerak Branding.

“Duta Pariwisata harus mampu memasarkan destinasi unggulan dan wisata yang belum tereksplor. Promosi bisa melalui foto, video, hingga media sosial,” terang Dimyati.

Ia menambahkan bahwa para duta juga harus menjadi motor promosi bagi destinasi-destinasi yang belum dikenal luas.

“Duta adalah diplomat budaya. Mereka bisa menggandeng pelaku ekonomi kreatif dan influencer untuk memperkuat citra positif wisata Banten,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Kebijakan Gubernur Banten Andra Soni dan Wakil Gubernur Dimyati Natakusumah terhadap larangan study tour sekolah SMA/SMK, SKh Negeri dan Swasta se Provinsi Banten ke luar daerah yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor 900.171/6345 dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten tahun 2025.

BACA JUGA :  Dapur MBG GPI Perdana di Rangkasbitung Dilaunching, Salurkan Untuk 2.629 Siswa

Ditempat yang sama Plt Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Linda Rohyati Fatimah mengatakan bahwa surat edaran larangan study tour luar daerah telah ditindaklanjuti oleh seluruh pemerintah kabupaten/kota.

“Mereka kini mulai gencar mempromosikan objek wisata lokal di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.

“Kami menerima laporan dari kabupaten/kota, dan target kunjungan tahun ini optimis tercapai. Puncaknya akan terlihat usai masa libur sekolah dan kami rekap dalam semester kedua,” sambung Linda

Dikatakannya, Pemprov Banten tengah mendata dan mendorong pengembangan objek wisata rintisan, termasuk pemanfaatan aset-aset milik provinsi yang bisa dijadikan buffer zone pendukung wisata. Misalnya, pengembangan dan penataan kawasan situ (danau kecil) yang belum maksimal dimanfaatkan.

“Kita benahi fasilitas dasarnya dulu. Dalam dua bulan ini akan kami tuntaskan, setelah itu kami rancang event-event wisata untuk menarik pengunjung,” tandasnya.

Ditambahkannya, objek wisata kecil dan terpencil seperti curug (air terjun), perbukitan, hingga potensi kerajinan bisa dikembangkan sebagai cinderamata juga mulai mendapat perhatian. Pemprov Banten bersama kabupaten/kota aktif melibatkan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) setempat dalam proses pengembangan.

BACA JUGA :  Komisi 4 DPRD Pandeglang Minta SDN 1 Curug Cibaliung Segera Dibangun 2025

“Yang penting akses dan fasilitas dasar. Kalau masyarakat lokal terlibat langsung, maka efek ekonominya akan terasa lebih merata,” imbuhnya.

Sedangkan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII Banten-DKI Jakarta, Lita Rahmiati, yang turut hadir dalam acara grand final duta pariwisata, memberi apresiasi terhadap upaya sinergi antara sektor pariwisata dan pelestarian budaya. Ia menyebut identitas budaya Banten harus diperkuat sebagai bagian dari misi nasional.

Perwakilan Regional Duta Pariwisata Banten, Rafi Sya’ban Alfarizi, menegaskan bahwa Seleksi Duta Pariwisata 2025 dilakukan dengan ketat dan transparan. Menurutnya, ajang ini bukan sekadar kompetisi kecantikan atau bakat, tetapi ruang dedikasi generasi muda.

“Kami hadir untuk membangun ekonomi kreatif, bersosialisasi, dan mengembangkan potensi lokal. Duta Pariwisata adalah perpanjangan tangan promosi daerah,” tuturnya.

Lanjutnya, bahwa 10 orang finalis Duta Pariwisata Banten 2025 terpilih sebagai wajah baru pariwisata daerah.

“Kami yakin mereka akan mampu mengangkat Banten ke panggung nasional dan internasional melalui pendekatan kekinian dan berkarakter,” ujarnya.