Pembalap lokal Pandeglang banyak turun di kelas bebek dan matic pada event Karya Open Road Race 2025 Piala Bupati Pandeglang yang digelar di Alun-alun Pandeglang, 26–27 Juli 2025.
Mereka sudah terbiasa main di dua kelas ini sejak latihan harian sampai event Kejuaraan Daerah (Kejurda) Banten yang menjadi andalan para pembalap lokal untuk unjuk gigi di lintasan resmi tersebut.
Muhamad Khadafi Mauludin selaku Ketua Pelaksana Event Mahatama Karya Open Road Race 2025 membenarkan hal itu, dimana kelas bebek dan matic memang lebih diminati oleh pembalap muda asal Kabupaten Pandeglang dalam ajang road race tersebut, karena dinilai cocok untuk mengasah teknik dasar balap, khususnya dalam hal akselerasi dan manuver di tikungan-tikungan sempit.
“Kelas motor metic dan bebek itu banyak yang diminati, karena karakternya lebih teknikal, jadi cocok untuk latihan mental dan teknik balap. Apalagi banyak pembalap muda Pandeglang yang mulai dilirik tim besar,” ungkap Khadafi kepada media, Minggu (27/07/2025) di sela-sela final Road Race.
Kedua motor ini, lanjut Khadafi menjadikan kelas bebek sebagai batu loncatan untuk meniti karier ke level yang lebih tinggi.
“Ajang ini juga menjadi bukti bahwa Pandeglang tak kekurangan talenta di dunia balap motor. Kelas bebek dan matic adalah fondasi penting dalam pembinaan atlet balap daerah,” ujarnya.
Dirinya berharap melalui event semacam ini, generasi muda Pandeglang tidak lagi terpancing untuk melakukan aksi balap liar di jalan raya.
“Kelas matic dan bebek ini bukan hanya soal kompetisi, tapi juga pembinaan karakter dan disiplin. Semuanya harus sesuai regulasi IMI,” imbuhnya.
Pantauan di lokasi, ratusan pembalap dari berbagai daerah turut ambil bagian, namun dominasi pembalap asal Pandeglang terlihat jelas di kelas Bebek 2 Tak 116 CC STD Open, Bebek 2 Tak 125 CC STD Open, Matic 130 CC STD Open, Matic 130 CC TU Open dan Matic 150 CC TU Open.
Suara raungan mesin dan aksi salip-menyalip jadi sajian utama yang menyedot perhatian yang menyaksikan event bergengsi tersebut. (Den)



