SERANG, -Wakil Gubernur (Wagub) Banten, Achmad Dimyati Natakusumah menekankan pentingnya penyaluran zakat yang tepat sasaran dan sistematis. Ia meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) terus memperkuat peran strategisnya dalam menanggulangi kemiskinan, memberdayakan masyarakat, dan mendukung pendidikan di Provinsi Banten.
Menurut Dimyati, keberadaan Baznas memiliki kontribusi besar membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
“Intinya, Rakorda Baznas ini sangat membantu Pemerintah Provinsi Banten,” ungkap Dimyati saat membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Baznas Provinsi Banten di Pendopo Gubernur Banten Curug, Kota Serang, Rabu (08/10/2025).
Ia menegaskan, Baznas selama ini telah menunjukkan kinerja positif dalam menyalurkan zakat secara tepat sasaran. Namun demikian, Dimyati memberikan sejumlah catatan penting agar penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah dapat semakin efektif dan terarah.
“Pertama, penanggulangan agar bantuan yang diberikan betul-betul tepat sasaran. Kedua, pemberdayaan bagi masyarakat kurang mampu yang masih memiliki kemampuan fisik agar bisa mandiri. Ketiga, bidang pendidikan bagi anak-anak agar mendapat beasiswa dan terus bersekolah,” tandasnya.
Dimyati juga menilai, Baznas memiliki keunggulan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan sosial dibandingkan program pemerintah yang membutuhkan anggaran besar. Ia mencontohkan kegiatan operasi katarak yang dilakukan Baznas dengan biaya yang jauh lebih hemat.
“Baznas bisa melakukan operasi katarak hanya dengan biaya dua juta rupiah. Ini menunjukkan Baznas bekerja lebih efektif dan ekonomis,” katanya.
Karena itu, Dimyati mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk menyalurkan zakatnya melalui Baznas. Menurutnya, penyaluran zakat secara kolektif akan memberikan dampak yang lebih besar dan merata bagi masyarakat.
“Saya minta semua birokrat, pegawai, dan pemerintah yang ada di Provinsi Banten menyalurkan zakatnya ke Baznas supaya bisa disalurkan dengan tepat. Kalau dilakukan sendiri-sendiri, justru tidak efektif dan berpotensi tidak tepat sasaran,” ujarnya.
Selain ASN, Dimyati juga mengingatkan para pengusaha yang mendapatkan proyek dari Pemprov Banten agar menunaikan zakatnya melalui Baznas sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan dukungan terhadap pemerataan kesejahteraan di daerah.
“Maka dengan Baznas, penyaluran zakat bisa dilakukan secara masif, terstruktur, dan sistematis,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Provinsi Banten, E Syibli Syarjaya menyampaikan, bahwa Rakorda 2025 bertujuan mengevaluasi capaian program sejak Januari hingga September 2025. Selain itu ada penyusunan strategi penguatan zakat untuk akhir tahun dan tahun berikutnya.
“Program yang baik akan kita teruskan, dan kita tambah inovasi baru untuk kemajuan zakat di Banten,” kata Syibli.
Ia menegaskan, dengan kolaborasi semua pihak, Baznas akan terus memperkuat empat aspek utama, yaitu kelembagaan, sumber daya manusia, digitalisasi, dan jaringan kerja sama.
“Baznas merupakan lembaga pemerintah nonstruktural. Maka kapasitas SDM, sistem digital, dan jejaring kolaborasi harus terus ditingkatkan agar pelayanan zakat semakin profesional,” tandasnya.
Rakorda ini juga dihadiri secara daring oleh Pimpinan Baznas Republik Indonesia Zainulbahar Noor yang menekankan pentingnya sinergi antara Baznas pusat dan daerah dalam memperkuat tata kelola zakat nasional. Ia menyampaikan apresiasi terhadap capaian Baznas Banten yang dinilai sejalan dengan agenda Asta Cita Presiden Prabowo Subianto .
Pertemuan tersebut menjadi momentum memperkuat koordinasi dan sinergi antar lembaga zakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan zakat yang profesional, transparan, dan berkelanjutan. (Red)