PANDEGLANG, – Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah, menargetkan persoalan rumah tidak layak huni bagi masyarakat miskin di Provinsi Banten dapat segera dituntaskan.

Hal itu disampaikan Dimyati saat menyerahkan secara simbolis bantuan Rumah Layak Huni Baznas (RLHB) di Pendopo Pandeglang, Sabtu (1/11/2025).

“Saya ingin semua masyarakat miskin di Banten, rumahnya yang tadinya tidak layak huni bisa menjadi layak, sehat, dan nyaman ditempati,” ujarnya.

Dimyati menjelaskan, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan warganya hidup secara layak, mulai dari tempat tinggal, kesehatan, hingga pendidikan.

“Itu semua bagian dari tanggung jawab pemerintah. Jadi jangan sampai masih ada warga yang kelaparan, kesusahan, apalagi rumahnya tidak layak. Program Baznas ini sangat membantu pemerintah dalam hal tersebut,” katanya.

BACA JUGA :  DLH Pandeglang Gercep Bersihkan Tumpukan Sampah di Pasar Labuan

Ia menuturkan, selain program dari Baznas, Pemprov Banten juga memiliki program serupa melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim), yakni Program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).

“Hanya bedanya, kalau di Perkim anggarannya besar per rumah, sementara kalau lewat Baznas memang lebih kecil. Tapi hasilnya terasa lebih nyata di masyarakat,” ujarnya.

Menurut Dimyati, program bantuan perumahan yang dijalankan Baznas dinilai lebih efektif dari sisi hasil dan dampak sosial. Karena itu, ia mendorong agar sinergi antara pemerintah daerah dan Baznas terus diperkuat.

“Output, outcome, benefit, dan impact-nya lebih bagus di Baznas. Kalau begitu, mungkin yang di Dinas Perkim bisa dikerjasamakan saja dengan Baznas supaya hasilnya lebih banyak dan lebih baik,” ucapnya.

BACA JUGA :  Jalan Nasional Labuan–Pandeglang Longsor, Warga Diminta Waspada

Ia juga mengungkapkan telah menyerahkan seluruh gajinya kepada Baznas sebagai bentuk kepedulian pribadi untuk membantu masyarakat memperoleh rumah yang layak huni.

“Gaji saya seratus persen saya serahkan ke Baznas. Ini bagian dari upaya mendorong agar semakin banyak masyarakat yang memiliki rumah layak huni,” kata Dimyati. (Red)