Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kabupaten Pandeglang mendatangi para keluarga korban nelayan tenggelam di perairan Pasauran yang tenggelam akibat Kapal Nelayan tersebut ditabrak Kapal Tongkang pada Jumat (11/09/2024) dini hari lalu.

Dede Sumantri selaku Ketua Bidang DPD PKS Kabupaten Pandeglang pada kesempatan itu menyampaikan ikut berbela sungkawa terhadap korban tenggelam yang hingga saat ini belum diketemukan 1orang nelayan, dan 4 orang ABK yang selamat tersebut.

“Iya tadi kami dari pengurus DPD PKS Pandeglang bidang tani dan nelayan mengunjungi para keluarga nelayan di Teluk Labuan korban tenggelamnya kapal nelayan akibat laka laut di Perairan Pasauran. Ini bentuk keperihatinan dan kepedulian PKS atas musibah yang terjadi kemarin. Dimana korban atas nama Suwito sampai sekarang belum diketemukan,” ungkap Dede Sumantri kepada media, Minggu (14/09/2025) saat mengunjungi rumah keluarga korban tersebut.

BACA JUGA :  Pemprov Banten Tindaklanjuti Insiden Kekerasan di SMAN 1 Cimarga, Kepsek Dinonaktifkan Sementara

“Kami dari PKS mengucapkan belasungkawa dengan tragedi ini. Semoga saudara kita segera diketemukan baik dalam keadaan hidup maupun meninggal,” sambungnya.

Ia juga mengatakan, bahwa dengan kejadian ini menjadi perhatian khusus bagi DPD PKS Kabupaten Pandeglang agar para nelayan dalam aktivitas kesehariannya di laut mencari ikan menggunakan kapal atau perahu akan pentingnya penyelamat diri untuk menggunakan alat pengaman seperti rompi pelampung dan lain sebagainya.

“Kita berharap kepada Pemkab Pandeglang khususnya Dinas Perikanan dan Kelautan agar memberikan sebuah perhatian khusus kepada para nelayan yang ada di Kabupaten Pandeglang untuk memberikan bantuan alat keselamatan atau pengaman bagi nelayan yang sering terjadi kecelakaan di laut,” tutur Dede Sumantri yang juga anggota DPRD Pandeglang ketiga periode ini.

BACA JUGA :  Disperkimta Tangsel Persiapkan Pemakaman Pejabat KBRI Peru di TPU Sari Mulya

Selain itu, lanjut Dede perhatian yang diberikan pemerintah daerah maupun pusat kepada para nelayan untuk diasuransikan, baik itu Asuransi/BPJS Ketenagakerjaan maupun Kesehatan.

“Hal itu akan kami perjuangkan, agar para nelayan sebagai masyarakat untuk mendapatkan perlindungan dan hak-haknya dari pemerintah,” ujarnya.

Ia menambahkan, dengan tragedi terbaliknya Kapal Nelayan yang diduga ditabrak oleh Kapal Tongkang untuk dilakukan penyelidikan dan segera diusut oleh aparat penegak hukum karena adanya korban laka laut tersebut,” imbuhnya.

Diketahui, Kapal Motor Nanjung Sari GT 5 berpenumpang lima orang nelayan asal Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang terbalik diduga dihantam sebuah Kapal Tongkang yang melintas di Perairan Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Jumat, 12 September 2025 sekira pukul 02.00 WIB.

BACA JUGA :  Iing Andri Supriadi Terpilih Aklamasi Jadi Ketua Karang Taruna Pandeglang

Belum diketahui secara pasti Kapal Tongkang apa dan dari mana asalnya karena waktu kejadian dini hari. Jadi suasananya gelap ditambah kondisi cuaca hujan.

Hal itu disampaikan oleh salah satu ABK KM Nanjung Sari sekaligus nelayan asal Labuan, Masudi (35) saat dikonfirmasi media, Jumat (12/09/2025).

Dirinya tidak begitu mengetahui kejadian awalnya sehingga terbaliknya kapal tersebut.

“Awalnya tidak tahu, tiba-tiba ada kapal dari belakang. Perkiraan antara jam satu jam 2 malam waktu kejadian kapal tertabrak Kapal Tongkang,” ungkapnya.

Dikatakannya, setelah kapal tertabrak Tongkang, tidak berselang lama kapal yang ditumpanginya bersama 4 orang penumpang lainnya.

“Satu orang Nahkoda dan empat orang ABK. Namun setelah kejadian satu orang ABK bernama Suwito hilang dan belum ketemu sampai sekarang,” katanya. (Den)