Imbas dari kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan Pemerintah Pusat berdampak besar pada kehidupan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Pandeglang. Bahkan menurunnya etos kerja para pegawai di lingkungan Pemkab setempat.

Bahkan, tidak sedikit ASN yang kini terindikasi terjerat pinjaman online (pinjol), pinjaman ke rentenir, bahkan terlibat permainan judi online (judol).

Tindakan itu dilakukan sebagai upaya menutup kebutuhan hidup sehari-hari. Beberapa ASN nekat meminjam uang melalui pinjol maupun rentenir, sementara sebagian lainnya mencoba peruntungan lewat judol.

Hal demikian disampaikan Farid Fikri selaku Kepala Bidang Data Informasi dan Pembinaan Aparatur BKPSDM Kabupaten Pandeglang saat dikonfirmasi media, Rabu (09/07/2025) diruang kerjanya.

Fikri mengatakan, bahwa beberapa ASN kini mulai kesulitan membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

BACA JUGA :  Polres Lebak Ungkap Dua Pelaku Pembuang Bayi ke Sungai Ciujung

“Banyak dari mereka yang menggadaikan gaji ke lembaga keuangan hanya untuk keperluan konsumtif. Padahal ada kebutuhan primer yang lebih penting,” kata Fikri.

Salah satu kasus yang mencuat adalah ASN yang terus bolos kerja karena dikejar-kejar penagih utang hingga ke kantor tempat bekerja. Bahkan setelah ditelusuri, ternyata banyak oknum ASN kecanduan game dan judi online serta menghindar dari para penagih hutang tersebut.

“Karena sering ditagih utang, dia jadi jarang masuk kerja. Ini salah satu dampak dari pengelolaan keuangan yang tidak bijak,” katanya.

Dikatakannya, banyak kasus pelanggaran disiplin semacam ini dan menurunnya etos kerja dari para oknum ASN. Menurut Farid, persoalan itu kerap muncul seiring meningkatnya tekanan ekonomi.

BACA JUGA :  Gubernur Andra Soni Ajak Insan Transportasi Berikan Kenyamanan ke Masyarakat

“Bahkan, ada ASN yang bingung sekadar untuk membeli bensin kendaraan atau memenuhi kebutuhan dapur. Alhasil, mereka terjerat utang dan enggan masuk kerja,” ujarnya.

“Kalau ada yang indisipliner, saya selalu tanya dulu, gaji bersihnya tinggal berapa? Karena banyak yang sisa gajinya tinggal sedikit setelah dipotong cicilan,” sambungnya lagi.

Untuk mencegah pelanggaran berulang, BKPSDM rutin menyampaikan imbauan saat rapat atau kegiatan pembinaan kepegawaian.

ASN juga diingatkan agar bijak bermedia sosial, mengingat dampak judol dan game online yang tak terasa akan mematikan produktivitas kerja.

“Kita juga pantau penilaian kinerja tiap triwulan. ASN yang performanya di bawah ekspektasi langsung kami bina,” tandasnya.

Meski begitu, ia mengklaim tingkat kepatuhan ASN Pandeglang terhadap aturan kedisiplinan masih tergolong tinggi, yakni di angka 99 persen.

BACA JUGA :  Istri Gubernur Banten Buka Rakor Kelembagaan PAUD, Jalin Sinergitas Lintas Sektor

“Namun tetap harus diwaspadai, apalagi sekarang ini masa-masa krusial, banyak kebutuhan sekolah dan kuliah anak,” tuturnya.

Ia pun mengimbau agar seluruh ASN menjaga integritas dan fokus pada pelayanan publik.

“Harus bisa memilah mana kebutuhan, mana keinginan. Dan yang paling penting, tetap jaga sikap dan profesionalisme, baik di dunia nyata maupun saat berselancar di media sosial,” imbaunya. (Den)