Serang — Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol Nurofik membuka peringatan World Clean Up Day 2025 di Kabupaten Serang, Sabtu (20/9/2025). Dalam kesempatan itu, ia menekankan penanganan sampah tidak boleh berhenti sebatas seremoni tahunan, melainkan harus dijalankan dengan langkah konkret.

“Ini kegiatan yang sudah diinisiasi PBB sejak 18 tahun lalu. Kita sambut baik, tapi yang terpenting adalah koordinasi lintas pemerintah daerah, provinsi, kabupaten, dan kota,” tegas Hanif.

Hanif juga menyoroti pentingnya keterlibatan berbagai pihak, mulai dari masyarakat, komunitas, perusahaan, hingga akademisi. “Kami mengajak perusahaan untuk ikut serta, karena kontribusi dunia usaha tak bisa diabaikan. Dari sisi ilmiah, akademisi juga harus terlibat,” ujarnya.

BACA JUGA :  PKKMB Untirta Tahun 2025, Gubernur Banten Andra Soni: Pemprov Banten Terus Tingkatkan Kualitas SDM

Ia meminta gubernur di seluruh Indonesia mengambil langkah tegas untuk mendorong bupati dan wali kota memperketat pengelolaan sampah. Pemerintah pusat menargetkan persoalan sampah nasional selesai pada 2029 sesuai arahan Presiden.

“Kita hanya punya waktu empat tahun. Target ini tidak mudah, tapi harus kita susun dengan detail dan serius,” kata Hanif menambahkan.

Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni menegaskan masalah sampah di wilayahnya semakin mendesak karena tiap daerah menghadapi tantangan berbeda.

“Kota Serang dengan Kabupaten Serang memiliki permasalahan sampah sendiri, Cilegon juga punya masalahnya sendiri, apalagi Tangerang Raya dengan volume sampah yang luar biasa,” ungkapnya.

Menurut Andra, konsep waste to energy masih dalam tahap pembahasan, terutama dari sisi biaya dan teknis pelaksanaan. Ia menekankan perlunya pembangunan fasilitas pengelolaan sampah sebelum pemerintah mengambil langkah penindakan terhadap masyarakat.

BACA JUGA :  BIS Resmi Jadi Stadion Kandang Adhyaksa FC Banten

“Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun kabupaten/kota. Arahan Pak Menteri dan instruksi Presiden jelas, pengelolaan sampah harus jadi prioritas,” jelasnya.

Data terbaru mencatat, timbunan sampah liar di Provinsi Banten mencapai sekitar 8.000 ton per hari.