TANGERANG SELATAN — Banyak orang percaya bahwa mengonsumsi makanan ringan dan minuman manis di pagi hari bisa membantu memulai hari dengan energi penuh. Namun faktanya, beberapa menu sarapan yang terlihat “sehat” justru bisa menjadi pemicu penyakit jika dikonsumsi terus-menerus.

Menurut para ahli gizi, kesalahan memilih menu sarapan adalah penyebab utama tubuh cepat lelah, berat badan sulit turun, dan meningkatnya risiko penyakit metabolik.

Berikut tujuh makanan dan minuman yang paling sering dikonsumsi masyarakat Indonesia saat pagi hari, namun ternyata bisa merusak kesehatan tubuh tanpa disadari:

  1. Kopi Saat Perut Kosong
    Secangkir kopi memang membantu meningkatkan fokus, tapi kandungan kafein bisa memicu naiknya asam lambung dan mempercepat detak jantung. Jika diminum sebelum makan, kopi justru bisa mengganggu pencernaan.
  2. Teh Manis Hangat
    Banyak orang menganggap teh manis lebih ringan daripada kopi, padahal kandungan gulanya sangat tinggi. Konsumsi rutin dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas.
  3. Roti Manis dan Donat
    Sarapan dengan roti manis atau donat memang praktis, tapi kadar gula dan lemak trans di dalamnya bisa membuat tubuh cepat lapar dan kadar gula darah melonjak drastis.
  4. Gorengan dan Makanan Cepat Saji
    Lemak jenuh dari minyak jelantah bisa menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan kolesterol. Apalagi jika dikonsumsi setiap hari tanpa sayuran atau buah.
  5. Mi Instan
    Praktis dan mengenyangkan, tapi mi instan tinggi natrium dan pengawet. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa memicu tekanan darah tinggi dan gangguan ginjal.
  6. Jus Kemasan
    Label “mengandung buah asli” sering menipu. Padahal, sebagian besar jus kemasan mengandung pemanis buatan dan hanya sedikit vitamin alami yang tersisa.
  7. Susu Full Cream Tanpa Pendamping
    Susu tinggi lemak memang bergizi, tetapi tanpa serat dari makanan lain, pencernaan menjadi lambat dan tubuh cepat merasa lesu.
BACA JUGA :  Wagub Dimyati Tekankan Kesiapsiagaan, Minta Mitigasi Bencana di Banten Dioptimalkan

Ahli gizi dari Universitas Indonesia, Dr. Rahma Nurul, menjelaskan bahwa kesalahan umum masyarakat adalah mengira sarapan ringan seperti roti, kopi, atau teh manis sudah cukup menggantikan makanan bergizi seimbang.

“Tubuh sebenarnya membutuhkan kombinasi karbohidrat kompleks, protein, dan serat agar tetap bertenaga. Kalau sarapan hanya gula dan lemak, tubuh mudah lemas dan rentan sakit,” ujarnya, Jumat (10/10/2025).

Ia merekomendasikan menu sarapan sehat seperti oatmeal, telur rebus, buah segar, dan air putih hangat untuk menjaga metabolisme tubuh. Selain itu, sarapan sebaiknya dilakukan maksimal dua jam setelah bangun tidur agar kadar gula darah tetap stabil.

Kesadaran masyarakat terhadap pola makan sehat kini semakin penting, terutama di tengah gaya hidup serba cepat. Mengawali hari dengan pilihan makanan yang tepat bukan hanya soal energi, tapi juga investasi jangka panjang bagi kesehatan tubuh.

BACA JUGA :  Promo Buka Puasa 'Iftar Kareem Breakfasting Package' di Hotel Santika Premiere ICE-BSD