SERANG, – Gubernur Banten Andra Soni menilai penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Selain memperluas akses permodalan, program ini turut mendorong pemerataan pendapatan, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan inklusi keuangan.
Hal tersebut disampaikan Andra seusai mengikuti kegiatan Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk 800.000 Debitur Penciptaan Lapangan Kerja dan Peluncuran Kredit Program Perumahan (KPP) secara virtual dari Pendopo Gubernur, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Selasa (21/10/2025).
“Penyaluran KUR ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya Asta Cita ke-6, yakni pembangunan dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan,” ujar Andra.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, angka kemiskinan pada Maret 2025 tercatat sebesar 5,63 persen, menurun dibanding periode sebelumnya. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Banten pada triwulan II tahun 2025 mencapai 5,33 persen dan diharapkan terus tumbuh positif pada triwulan berikutnya.
“Kami berharap program KUR dapat disinergikan dengan kegiatan perlindungan sosial di tingkat perangkat daerah, khususnya dalam pemberdayaan masyarakat dan penguatan ekonomi UMKM,” katanya.
Andra menambahkan, geliat ekonomi di Provinsi Banten juga tampak dari meningkatnya aktivitas masyarakat di berbagai wilayah, baik di perkotaan maupun perdesaan.
“Alhamdulillah, ekonomi menggeliat di setiap sudut Provinsi Banten, tidak hanya di kota, tetapi juga di desa,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Andra juga menyampaikan bahwa dalam satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo, sejumlah kemajuan telah dirasakan masyarakat Banten. Salah satunya adalah pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menjangkau lebih dari 1,1 juta pelajar sejak Januari hingga Oktober 2025.
“Mudah-mudahan, total 3,5 juta warga Banten akan menerima makan bergizi gratis setiap hari,” tuturnya.
Ia pun berharap pelaku UMKM, khususnya di sektor buah dan sayuran, dapat berkolaborasi dengan dapur-dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar tumbuh bersama melalui rantai pasok yang terintegrasi.
“Tadi saya lihat ada pelaku usaha toko buah dan sayuran. Mudah-mudahan mereka bisa ikut mendukung program MBG agar usahanya ikut berkembang,” ujarnya.
*Sinergi Pemerintah dan Perbankan*
Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Maman Abdurrahman yang hadir secara virtual menyampaikan bahwa kegiatan akad massal ini melibatkan sekitar 800.000 pelaku UMKM dari 38 provinsi.
“Kegiatan ini bertujuan mendorong kolaborasi lintas pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. Dengan semangat kolaborasi, partisipasi masyarakat akan semakin luas,” ujarnya.
Deputi CEO Regional 4 Bank BJB, Rahadian Agus Hamdani, dalam laporannya menyebutkan bahwa total penyaluran KUR di Provinsi Banten telah mencapai Rp 6,9 triliun, menjangkau 49.120 debitur melalui sejumlah lembaga keuangan seperti Bank BJB, BJB Syariah, BRI, BSI, Mandiri, dan Pegadaian.
“Kami percaya bahwa ini bukan sekadar angka, tetapi simbol harapan dan peluang bagi jutaan pelaku usaha,” katanya.
Rahadian menilai kegiatan akad massal dan peluncuran KPP menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, sektor perbankan, dan masyarakat.
“Ini merupakan komitmen nyata dalam memperluas akses pembiayaan ke sektor produktif, khususnya UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional,” ujarnya.
Menurut dia, pemberdayaan UMKM tak hanya soal penyediaan modal, tetapi juga menyangkut kepercayaan, pendampingan, serta keberlanjutan. Untuk itu, diperlukan kerja sama erat lintas pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat dan daerah hingga lembaga keuangan serta masyarakat.
Sebagai informasi, Gubernur Andra Soni bersama Wakil Gubernur Achmad Dimyati Natakusumah turut menyaksikan langsung penandatanganan akad oleh calon debitur UMKM. Kegiatan ini dipusatkan di Surabaya, Jawa Timur, dan tersambung secara virtual ke 37 provinsi lainnya di Indonesia. (Red)