Salah satu penggiat literasi di Provinsi Banten, Aip Rochadi yang juga seorang pustakawan memilih mengabdikan diri untuk masyarakat. Dan dalam perjalanannya beberapa penghargaan telah diraih, baik tingkat provinsi maupun nasional.

Salah satunya menghantarkan Kota Serang meraih Innovative Government Award (IGA) tahun 2023 dan menerima penghargaan dalam ajang kepustakaan Islam Award tahun 2024 lalu sebagai pengakuan dan kontribusinya dalam mendorong literasi dari berbagai kalangan melalui inisiatif kreatif.

Penggiat literasi asal Serang Banten ini juga mendirikan Perpustakaan Jagaraksa di Gunung Karang Kabupaten Pandeglang untuk meningkatkan literasi di alam terbuka yang telah diresmikan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni pada 24 Juli 2025 yang berlokasi di Kampung Korea Desa Pasirpeuteuy Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang.

Menurut Aip Rochadi lulusan Sarjana Ilmu Perpustakaan dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009 ini, sebagai seorang penggiat literasi dan perpustakaan dengan lebih dari 15 tahun pengalaman di bidang pendidikan, literasi masyarakat, dan pengelolaan perpustakaan. Ia berkomitmen untuk membangun ekosistem literasi yang inklusif dengan menjadikan perpustakaan bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.

BACA JUGA :  DPRD Pandeglang Soroti Soal Honorer Siluman Lulus Seleksi PPPK Paruh Waktu 2025

“Alhamdulillah saya juga telah mengembangkan perpustakaan berbasis komunitas, seperti di Kampung Literasi Pekijing, serta kolaborasi lintas sektor melalui kegiatan inovatif seperti Seba Literasi Banten, termasuk yang telah mendirikan Perpustakaan Jagaraksa di lokasi Gunung Karang Pandeglang,” tutur Aip Rochadi saat berbincang dengan media, Jumat (10/10/2025).

IMG-20251010-WA0007-300x195 Aip Rochadi Penggiat Literasi Mengabdi Untuk Masyarakat Banten
Aip Rochadi (paling kiri) saat menerima penghargaan Award tahun 2024

 

Mantan Anggota BEM UIN Jakarta tahun 2005 yang juga selaku selaku Koordinator Divisi Riset dan Pemberdayaan SDM, Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Provinsi Banten tahun 2023 hingga sekarang ini menyampaikan, bahwa pengharapan literasi Award yang diterimanya itu sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam mendorong literasi diberbagai kalangan terutama di wilayah Banten melalui inisiatif kreatif dan inklusif.

“Saya percaya bahwa literasi dimulai dari keluarga, karena keluarga merupakan pondasi utama dalam membangun budaya baca,” katanya.

BACA JUGA :  Pesipan Pandeglang U-15 Raih Penghargaan Fair Play di Piala Soeratin Nasional 2025

Aip menjelaskan, rencana kedepan ada beberapa program yang akan dilaksanakan yaitu Sabiluna Literasi adalah program roadshow literasi yang berkolaborasi dengan Indonesia Book Party untuk memperkuat budaya baca dan revitalisasi perpustakaan masjid di berbagai kota dan provinsi di Indonesia.

“Kegiatan ini mencakup pelatihan pengelolaan perpustakaan, donasi buku, diskusi literasi, serta lokakarya kreatif. Selain menjaga dan membudayakan minat baca masyarakat, program ini juga bertujuan memberikan pengalaman baru dalam pengelolaan perpustakaan masjid sehingga dapat menjadi pusat pembelajaran aktif yang relevan, inklusif, dan memberdayakan komunitas lokal,” jelasnya.

Selai itu juga lanjutnya, program Satu Perpustakaan Masjid Satu Kecamatan Program Satu Perpustakaan Masjid.

“Salah satunya di Kecamatan di Kota Serang bertujuan menjadikan masjid sebagai pusat pembelajaran masyarakat dengan membangun perpustakaan di setiap kecamatan,” ujarnya.

“Kegiatan ini mencakup pengadaan koleksi buku relevan, pelatihan pengelola, dan kegiatan literasi seperti diskusi dan ceramah literasi. Dengan konsep ini, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pengetahuan yang memberdayakan masyarakat, memperkuat budaya baca, dan mendorong moderasi beragama melalui akses informasi yang inklusif dan bermanfaat,” sambungnya.

BACA JUGA :  Bupati Hasbi Jayabaya Jadikan Jalan Sunan Kalijaga Pusat Kuliner Yang Iconik

Dikatakannya, bahwa definisi literasi kini bukan sekedar membaca dan menulis tetapi kemampuan memahami makna pesan setiap literatur agar menjadi praktik baik, bukan perilaku buruk hingga lahirnya pribadi literat yang mampu menerima sebaik-baiknya evaluasi dari pihak manapun dengan melakukan revisi untuk hal apapun menjadi lebih baik dari sebelumnya.

“Literasi adalah pribadi yang siap selalu di segala situasi dengan aksi kongkret di setiap kondisi dimana pun kita berada,” katanya.

Ia menambahkan, dukungan yang diberikan dari semua kalangan itu dapat menguatkan langkahnya dan menjadi pondasi Keberlanjutan program-programnya yang menargetkan dari mulai anak-anak hingga orang dewasa.

“Alhamdulillah penghargaan yang diberikan itu merupakan kolaborasi dari semua pihak dan dari komunitas-komunitas yang sama-sama melayani umat melaksanakan ibadah ayat Al-Qur’an yang pertama,” pungkasnya. (Red)