Puluhan hektar sawah di Desa Sukadaya, Kecamatan Cikulur dan Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak terancam gagal panen akibat terendam banjir. Para petani menduga banjir itu dampak dari proyek pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang (Serpan) mengubah aliran air di sekitar area persawahan tersebut.

Genangan air mencapai 50 sentimeter terjadi selama dua hari terakhir sejak Kamis (07/08/2025) lalu hingga saat ini, dimana padi yang sedang berusia dua bulan lebih terancam gagal panen sekitar 30 lebih hektar sawah.

Para petani di dua kecamatan tersebut, mengaku kondisi ini belum pernah terjadi sebelumnya dengan skala sebesar. Menurut mereka, sejak adanya pengerjaan Tol Serpan itu saluran irigasi dan aliran pembuangan air dari sawah menuju sungai tersumbat oleh material proyek tersebut.

BACA JUGA :  Lepas Kontingen POMNas, Gubernur Banten Andra Soni Berharap Muncul Atlet Berprestasi

“Iya benar kondisi air pesawahan akibat adanya jalan tol, dimana air ke pesawahan kami tidak lancar. Sepertinya gorong-gorong di seberang tol itu tidak diperhatikan dan diabaikan, jadi air tidak bisa turun ke pesawahan kami, sehingga air menggenangi kaya danau,” ungkap Suryati salah satu petani kepada media, Jumat (08/08/2025).

Ia dengan petani lainnya mengaku sudah tiga kali menanam padi namun hasilnya gagal panen akibat lahan sawahnya terendam air.

“Air enggak jalan karena jalan tol, Apalgi kalau hujan setiap hari mengguyur sudah pasti akan menggenangi padi yang baru 2 bulan ditanam. Itu terjadi sejak adanya Tol Serpan. Terkadang padi pun busuk semua. Ini kerugian bagi semua petani di sini,” katanya.

BACA JUGA :  Empat Pelaku Pengedar Narkoba Berhasil Diamankan Polres Pandeglang, Diedarkan Pada Pelajar

Sementara Muhammad Albagir salah satu perwakilan dari PT.Wika Tol Serpan menyampaikan, bahwa kejadian tersebut sudah ditindaklanjuti pihaknya.

“Ya, setelah kami dapat informasi dari masyarakat, dan dari media adanya kejadian banjir di wilayah Cikulur, kami langsung mengerahkan tim teknis ke sana untuk melakukan investigasi,” ujarnya saat konfirmasi awak media.

“Dari hasil pengecekan lapangan terakhir tidak ditemukan indikasi bahwa banjir tersebut penyebabnya dari jalan tol,” bantahnya lagi.

Namun Albagir, akan melakukan peninjauan ulang kembali terkait dampak banjir yang menyebabkan puluhan hektare sawah terendam air tersebut.(Red)