PANDEGLANG, – Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Cilaja mulai membuka perekrutan anggota. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kantor Kelurahan Cilaja, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Perekrutan ditandai dengan penyerahan kartu anggota dan buku tabungan secara simbolis oleh Business Assistant Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), Omah Nur Hamimah, kepada salah satu anggota baru.
Ketua KKMP Cilaja, Edi Sumardi, mengatakan koperasi yang baru terbentuk itu menargetkan 160 anggota pada tahap awal. Para anggota berasal dari unsur RT, RW, kader, hingga guru ngaji di lingkungan Kelurahan Cilaja.
“Saat ini kami sedang membenahi administrasi. Setelah itu, kami akan fokus pada penyediaan sarana dan prasarana. Sebagian anggota juga sudah menerima kartu keanggotaan,” ujar Edi, Senin (20/10/2025).
Menurut Edi, setelah tahap awal rampung, keanggotaan akan dibuka bagi masyarakat umum. Ia berharap para anggota awal dapat menjadi penggerak koperasi di lingkungan masing-masing.
Lebih lanjut, Edi menyampaikan bahwa KKMP Cilaja akan menyiapkan sejumlah unit usaha, seperti kantor koperasi, kios sembako, simpan pinjam, sistem pergudangan atau cold storage, serta sarana logistik. Komponen-komponen tersebut diproyeksikan menjadi pondasi penting dalam memenuhi kebutuhan dasar warga dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Potensi UMKM di Cilaja cukup besar, terutama di sektor kuliner tradisional seperti serabi, pancong, dan keripik khas Pandeglang. Produk-produk ini akan menjadi fokus pengembangan koperasi,” katanya.
KKMP Cilaja juga mulai membuka layanan simpan pinjam dengan ketentuan simpanan pokok Rp300.000 yang dapat dicicil dalam 12 kali pembayaran, serta simpanan wajib sebesar Rp20.000 per bulan. Total iuran anggota sekitar Rp45.000 saat pertama kali bergabung.
“Kami menjaga agar nilai pinjaman tidak melebihi jumlah simpanan agar koperasi tetap sehat,” ujar Edi.
Selain unit sembako dan simpan pinjam, KKMP Cilaja juga berencana membuka unit usaha apotek. Saat ini, pengurus masih mencari tenaga penanggung jawab yang memiliki kompetensi di bidang farmasi.
“Untuk sementara, lokasi koperasi masih di kantor kelurahan. Namun, setelah berjalan beberapa bulan, kami berencana pindah ke lokasi yang lebih strategis,” tambah Edi.
Lurah Cilaja, Esih Yuliasari, menyambut baik kehadiran koperasi ini. Ia meyakini KKMP Cilaja dapat menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat, khususnya pelaku UMKM.
“Pendataan UMKM sedang dilakukan karena sektor ini menjadi salah satu fokus utama dalam meningkatkan perekonomian warga,” ujar Esih.
Ia menambahkan, pemerintah kelurahan akan terus mendorong KKMP menjadi wadah pengembangan pelaku usaha kecil agar naik kelas, mendapat akses permodalan, serta dapat memasarkan produk-produknya melalui kios koperasi. (Red)