SERANG, – Keputusan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Banten yang hanya memberikan apresiasi kepada Persikota Tangerang sebagai runner-up Piala Soeratin U-17 Nasional dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda menuai kritik. Kebijakan itu dinilai mengabaikan prestasi moral yang juga membanggakan daerah, yakni gelar Tim Fair Play Nasional yang diraih Persipan Pandeglang U-15.
Dalam momentum peringatan Sumpah Pemuda, yang seharusnya menjadi ajang penghargaan bagi seluruh capaian generasi muda Banten, Dispora hanya menyoroti satu tim. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kriteria serta konsistensi pemberian penghargaan kepada pelaku olahraga muda di daerah.
“Kami bangga atas prestasi Persikota yang menjadi runner-up nasional. Namun, ini adalah momen Sumpah Pemuda, di mana semua prestasi patut diapresiasi. Persipan U-15 membawa pulang gelar Tim Fair Play Nasional, sebuah pengakuan atas integritas, disiplin, dan etika bertanding nilai-nilai karakter yang sangat dijunjung dalam dunia olahraga,” ujar Manajer Persipan U-15, Ayatullah Mudjahidin, di Pandeglang, Sabtu (1/11/2025).
Persipan U-15 yang mewakili Kabupaten Pandeglang berhasil menembus babak delapan besar Piala Soeratin U-15 Nasional dan meraih penghargaan Fair Play. Capaian ini menjadi bukti bahwa pemuda Banten tidak hanya unggul dalam kemampuan teknis, tetapi juga menjunjung tinggi nilai moral dan sportivitas.
“Jika penghargaan hanya difokuskan pada hasil akhir, seperti juara satu, dua, atau tiga, maka nilai-nilai seperti sportivitas dan kejujuran akan terabaikan. Kami berharap Dispora Banten dapat memberikan apresiasi yang setara kepada Persipan U-15,” tambah Ayatullah.
Sejumlah komunitas sepak bola di Banten juga menyuarakan hal senada. Mereka berharap kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah daerah agar ke depan, setiap bentuk prestasi pemuda, baik prestasi kompetitif maupun moral mendapatkan pengakuan yang adil dan merata, sejalan dengan semangat pemerintahan daerah yang maju, adil, dan berintegritas. (Red)



