PANDEGLANG – Warga Kampung Gombrang, Desa Cikoneng, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten, dibuat heboh setelah menemukan seorang pria tua yang dikira sudah meninggal dunia di kawasan Gunung Pulosari. Namun, suasana duka berubah menjadi haru dan tawa ketika pria tersebut ternyata masih hidup.

Peristiwa unik ini terjadi pada Jumat (3/10/2025) sekitar pukul 09.00 WIB. Seorang warga bernama Saripudin tengah bercocok tanam di lahan perkebunan miliknya di lereng Gunung Pulosari. Saat itu, ia melihat seorang pria tergeletak tidak bergerak di tanah dengan kondisi tubuh yang mengeluarkan bau tak sedap.

Mengira orang itu sudah meninggal dunia, Saripudin segera melapor kepada perangkat desa. Kabar penemuan mayat tersebut dengan cepat menyebar ke warga sekitar hingga akhirnya pihak desa menghubungi aparat kepolisian setempat.

Tak lama kemudian, Tim INAFIS Satreskrim Polres Pandeglang bersama beberapa warga mendatangi lokasi dengan membawa kantong jenazah untuk melakukan evakuasi. Namun, kejadian yang tidak disangka-sangka terjadi sesaat sebelum proses pemindahan dilakukan.

BACA JUGA :  Komisi 4 Tanggap Sikapi Soal Dugaan Pengusiran Siswi di SMPN 1 Mandalawangi

Begitu petugas mengangkat tubuh pria tersebut, ia tiba-tiba bangun dan bergerak, menandakan bahwa dirinya masih hidup. Sontak, warga dan petugas yang berada di lokasi terkejut dan tidak menyangka dengan kejadian tersebut.

Evakuasi dengan Kantong Jenazah

Kapolsek Mandalawangi, Iptu Darwin Khairul Syafari, membenarkan kejadian yang sempat mengundang tawa itu. Ia menjelaskan, laporan awal dari warga menyebutkan adanya penemuan mayat di area perkebunan. Namun setelah dilakukan pemeriksaan di lokasi, ternyata pria tersebut masih hidup meski dalam kondisi sangat lemah.

“Setelah sampai di atas, pas mau dievakuasi malah bangun. Jadi kalau masyarakat di situ curiga ODGJ karena sekitar seminggu sebelumnya berkeliaran di sana dan tiga hari terakhir itu dia sudah tidak mau makan. Makanya pas ditemukan itu posisinya sudah lemas,” ujar Darwin sambil tertawa, Sabtu (4/10/2025).

Karena kondisi fisiknya lemah dan jarak ke pemukiman cukup jauh, tim evakuasi memutuskan untuk menandu pria tersebut menggunakan kantong jenazah agar lebih mudah dibawa menuruni gunung.
“Untuk lebih gampang dibawa menggunakan tandu dan kebetulan kami bawa kantong jenazah, kami masukkan ke situ biar gampang dibawa pakai tandunya,” tambahnya.

BACA JUGA :  FAM Desa Bangkonol Datangi DPRD Pandeglang,Tolak Inpor Sampah dari Luar Daerah

Laporan Terputus karena Baterai Habis

Darwin mengungkapkan, sempat terjadi miskomunikasi antara pelapor dan pihak kepolisian. Saat Saripudin ingin mengabarkan bahwa pria tersebut ternyata masih hidup, ponselnya kehabisan baterai, sehingga informasi itu tidak sampai ke aparat.

“Dari tengah gunung sampai ke pemukiman, perjalanan dua jam dan kalau bolak-balik sekitar empat jam. Pas dibawa juga tidak ditutup biar bernafas. Sesudah sampai di pemukiman kami dudukkan dan dikasih minum,” jelasnya.

Meski sempat merasa kebingungan karena laporan awal berbeda dengan kondisi di lapangan, petugas akhirnya lega setelah memastikan pria itu selamat.

Identitas Diketahui, Sudah Hilang Empat Bulan

Setelah mendapat perawatan medis, polisi berhasil mengidentifikasi pria tersebut bernama Suhandi (70), warga Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dari hasil koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pandeglang, diketahui bahwa Suhandi merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang telah menghilang dari rumah sejak empat bulan lalu.

BACA JUGA :  MPLS Sekolah Rakyat di Lebak Dipantau Langsung Mensos RI

“Yang bersangkutan ternyata warga Jakarta Selatan yang sudah hilang empat bulan. Tim evakuasi mencoba menghubungi keluarganya, alhamdulillah Jumat malam sudah dijemput oleh keluarganya,” ungkap Darwin.

Kejadian Langka di Lereng Gunung Pulosari

Warga sekitar sempat terpingkal-pingkal sekaligus lega karena peristiwa yang awalnya dianggap penemuan mayat itu ternyata berakhir bahagia. Kejadian ini sekaligus menjadi pengingat bahwa dalam kondisi panik, warga perlu berhati-hati dalam memastikan situasi sebelum melapor.

Kini, Suhandi telah kembali ke pangkuan keluarganya di Jakarta Selatan setelah empat bulan menghilang. Kisahnya menjadi bahan perbincangan hangat di masyarakat Mandalawangi, sekaligus salah satu peristiwa paling tak terduga yang pernah terjadi di lereng Gunung Pulosari, Pandeglang.