PANDEGLANG, – Ketua DPRD Kabupaten Pandeglang, H. Tb. Agus Khotibul Umam, merupakan salah satu kader muda Partai Golkar yang tumbuh dari lingkungan pesantren dan tradisi politik yang kuat. Ia lahir di Pandeglang, Banten, pada 20 September 1979.
Agus adalah putra dari pasangan KH. Tb. A. Rafei Ali dan Hj. Siti Sutihat. Sang ayah dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Annizhomiyyah, Pandeglang, sekaligus tokoh Partai Golkar pada era Orde Baru. KH. Rafei Ali tercatat pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Pandeglang dari Partai Golkar selama empat periode serta aktif di jajaran pengurus DPD Partai Golkar Pandeglang.
Mewarisi semangat politik ayahnya, Agus kini melanjutkan kiprah keluarga dengan menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Pandeglang untuk periode kedua. Ia merupakan wakil rakyat dari Fraksi Partai Golkar yang dikenal aktif membangun komunikasi lintas fraksi dan organisasi masyarakat.
Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Kabupaten Pandeglang yang dijadwalkan berlangsung pada Desember 2025, nama Agus Khotibul Umam disebut-sebut memiliki peluang besar untuk maju sebagai calon Ketua DPD Partai Golkar Pandeglang.
Tokoh senior Golkar Pandeglang, Yayat Hasrat, menilai kiprah politik Agus tak lepas dari warisan perjuangan ayahnya yang telah menanamkan nilai dedikasi dan loyalitas terhadap partai berlambang pohon beringin tersebut.
“KH. Tb. A. Rafei Ali merupakan tokoh Golkar yang sangat berjasa membesarkan partai di Banten, khususnya di Pandeglang. Warisan politiknya kini diteruskan oleh kedua putranya, Dr. H. Ace Hasan Syadzily, M.Si., yang menjabat Gubernur Lemhannas RI, dan H. Agus Khotibul Umam sebagai Ketua DPRD Pandeglang,” ujar Yayat.
Yayat menambahkan, dirinya pernah bersama KH. Rafei Ali menjadi pengurus Partai Golkar Kabupaten Pandeglang periode 1992–1997 sekaligus anggota DPRD Pandeglang.
“Kiprah almarhum KH. Rafei Ali baik dalam organisasi maupun di dewan sangat positif. Adapun soal kepengurusan DPD Partai Golkar Pandeglang periode 2025–2030, kami menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme partai. Acuannya tentu pada prestasi, dedikasi, loyalitas, serta sikap yang tidak tercela, termasuk kepribadian religius,” tutur Yayat. (Red)



