PANDEGLANG, – Warga Kampung Lebak Sereh, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang, meminta pemerintah segera meratakan kontur jalan di jalur tanjakan Jalan Raya AMD Lintas Timur.
Kondisi jalan yang curam dan sedikit menikung dinilai membahayakan pengendara, terutama kendaraan besar yang membawa muatan berat.
“Saya minta pemerintah yang menangani jalan ini supaya diratakan. Jalan di sini curam dan berbahaya, apalagi untuk kendaraan besar,” ujar Adi, warga setempat, Selasa (28/10/2025).
Menurut Adi, beberapa kali kendaraan besar mengalami kecelakaan di lokasi tersebut. Salah satunya truk bermuatan beras bantuan sosial yang terguling beberapa tahun lalu karena tidak kuat menanjak.
“Bahkan baru-baru ini, truk bermuatan pupuk bersubsidi juga terguling. Beruntung, sopirnya hanya mengalami luka ringan,” katanya.
Berdasarkan pantauan Radar Banten, tanjakan di Kampung Lebak Sereh tampak cukup curam dengan tikungan ke kiri. Warga menilai kondisi tersebut perlu segera mendapat penanganan untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Menanggapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menjelaskan bahwa jalur tersebut kini berstatus sebagai jalan nasional. Karena itu, kewenangan penanganannya berada di Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Banten.
Plt Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Pandeglang, Andrian Wisduwan, mengatakan pihaknya akan menyampaikan laporan masyarakat kepada BPJN Banten untuk dilakukan kajian teknis.
“Jalan Raya AMD itu statusnya sekarang jalan nasional, jadi kewenangan ada di BPJN. Namun kami akan sampaikan laporan terkait seringnya terjadi kecelakaan di tanjakan Lebak Sereh,” ujar Andrian.
Ia menambahkan, potensi kecelakaan dapat disebabkan oleh kondisi geometri jalan yang menanjak dan menikung, serta minimnya fasilitas keselamatan seperti rambu lalu lintas. Hasil kajian BPJN nantinya bisa berupa penambahan rambu, pelandaian, atau urugan untuk memperbaiki geometri jalan di titik berbahaya.
“Nanti BPJN akan menentukan langkah paling tepat untuk mengurangi risiko kecelakaan,” tuturnya. (Den)



