SERANG, – Gubernur Banten Andra Soni menyoroti tingginya angka pengangguran di wilayahnya, meski Provinsi Banten memiliki hampir 20 kawasan industri dengan ribuan perusahaan. Hal ini dinilai sebagai paradoks yang harus segera diatasi.
“Banten ini punya kawasan industri besar, jumlah perusahaan ribuan. Tapi tingkat pengangguran kita masih tinggi. Ini paradoks,” kata Andra usai menerima audiensi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Banten di Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang, Senin (20/10/2025).
Menurut Andra, dunia industri saat ini membutuhkan tenaga kerja dengan standar profesional, kedisiplinan, dan mentalitas kerja yang kuat. Oleh karena itu, perlu ada sinergi antara dunia usaha dan pemerintah dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal.
Ketua Apindo Banten Tommy Rachmatullah menyatakan kesiapan pihaknya untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Banten dalam menekan angka pengangguran melalui sejumlah program peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
“Tujuannya agar bisa menambah penyerapan tenaga kerja, membuka lapangan kerja baru, dan membantu masyarakat meningkatkan taraf ekonomi,” ujar Tommy.
Beberapa program yang disiapkan antara lain pelatihan digital marketing, penguatan vokasi dan soft skill tenaga kerja, serta program Bina Desa Mandiri di setiap kabupaten/kota. Apindo juga berkomitmen mengoptimalkan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), termasuk membekali siswa SMK dan SMA dengan keterampilan sesuai kebutuhan industri.
Sebagai bentuk konkret kerja sama, Pemprov Banten dan Apindo sepakat meluncurkan Apindo Daya Movement, sebuah gerakan pemberdayaan masyarakat agar lebih siap bersaing di dunia kerja.
Penandatanganan kesepakatan akan dilakukan dalam ajang Banten Investment Forum 2025 yang digelar di ICE BSD, Selasa 21 Oktober 2025. (Red)